banner 728x250

Panglima TNI Usai di Panggil Menko Polhukam  Terkait Penganiayaan di Papua Langsug Bergerak

Menko Pohukam Hadi Tjahjanto

JAKARTA, KONTRASNEW.com – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto buka suara soal dugaan penganiayaan oleh sejumlah prajurit terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Defianus Kogoya di Papua Tengah.

KKB merupakan sebutan aparat Indonesia terhadap kelompok milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hadi mengaku telah memanggil Panglima TNI Agus Subiyanto untuk melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut.

“Dan Panglima TNI langsung melaksanakan investigasi, turun ke lapangan. Kemudian langsung mendatangi Batalyon 300 dan sudah melakukan tindakan bersama Kepala Staf Angkatan Darat,” ujar Hadi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/3).

“Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat sudah proaktif untuk menindak prajuritnya yang memang bersalah saat melakukan tugas,” kata Hadi.

Hadi menegaskan proaktif untuk menangani masalah-masalah terkait kemanusiaan. Saat ini, TNI tengah memproses dugaan penganiayaan oleh sejumlah prajurit terhadap Defianus Kogoya.

Kadispenad Kristomei Sianturi mengatakan telah memeriksa 42 prajurit TNI terkait kasus kekerasan ini. Adapun 13 prajurit di antaranya diduga telah melakukan tindakan kekerasan tersebut.

“Ditemukan ada indikasi 13 prajurit yang benar-benar melalukan tindakan kekerasan dan untuk itu dari Pangdam Cendrawasih sudah mengeluarkan surat perintah penahanan sementara,” jelas Kristomei dalam konferensi pers di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat.

Menurut Kristomei, pihak TNI meminta maaf atas kejadian tindakan kekerasan para prajurit TNI itu. Selain itu pihak TNI juga menjanjikan evaluasi.

“Menyampaikan mohon maaf atas ketidaknyamanan atas terjadinya kejadian tindak kekerasan ini yang dilakukan prajurit TNI dari Yonif 13 Raider. Ini akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi dan bahan introspeksi diri ke dalam bahwa kami harus terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap prajurit TNI AD yang bertugas di lapangan,” tutur dia.

Ia mengatakan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak telah memerintah POMAD dibantu Pomdam 3 Siliwangi untuk menginvestigasi tentang keterkaitan oknum-oknum prajurit TNI yang terlibat secara langsung dalam tindakan kekerasan tersebut.

(cn/ik)