banner 728x250

Panitia Pilrek Unima Dihimbau Utamakan Profesionalisme dan Ketelitian dalam Verifikasi Berkas Calon

Universitas Negri Manado ( dok )

MINAHASA, KONTRASNEW.com — Panitia Pemilihan Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) mendapat himbauan serius dari berbagai pihak untuk menjalankan proses verifikasi berkas dengan cermat dan profesional. Khususnya, Ketua Panitia Pemilihan, Prof. Dr. Freddy Sumuel Kawatu, M.Si, diharapkan mematuhi ketentuan yang diatur dalam Statuta Unima dalam tahap ini.

Pemerhati Pendidikan mendesak agar panitia tidak meloloskan calon yang tidak memenuhi syarat. Himbauan ini semakin kuat mengingat adanya salah satu Carek, yang diduga memiliki rekam jejak yang bertentangan dengan Statuta Unima Pasal 58 ayat 2 huruf i. Oknum tersebut diduga pernah dihukum pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia pada Maret 2019.

Selain itu, yang bersangkutan  juga diduga terlibat dalam penyelenggaraan program studi S2 di Nabire, Papua, yang diketahui merupakan perbuatan yang tidak menaati kewajiban dan melanggar larangan, sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 Angka 4 dan Pasal 4 Angka 1 serta Angka 6,  Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, dengan pertimbangan sanksi sanksi hukuman disiplin tingkat berat yg diatur pada Pasal 7 (ayat) 4.

Ketua LSM Anti Korupsi Sulawesi Utara, Ruddy Kofiah, SH, menegaskan bahwa calon rektor yang memiliki rekam jejak bertentangan dengan Statuta Perguruan Tinggi setempat harus dianulir oleh panitia. “Kalau calon tersebut dipaksakan untuk diloloskan dalam verifikasi berkas, maka perlu ditelusuri siapa aktor intelektualnya. Menurut saya, praktek-praktek seperti ini harus dilawan, sehingga kita bisa menjamin mutu pendidikan di Sulawesi Utara,” ujar Kofiah, Selasa (28/5/2024).

Kekhawatiran juga diungkapkan Anggota DPRD terpilih Kabupaten Kepulauan Talaud itu, yang menyatakan bahwa praktek kolusi dan nepotisme dalam perguruan tinggi dapat menyebabkan degradasi moral di kalangan civitas akademika. “Kalau hal seperti ini tidak dilawan, maka kita jangan berharap kalau dunia pendidikan kita akan melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, berintegritas, dan berdaya saing. Sebab itu semua berkaitan satu sama lain,” jelas Kofiah.

“Dalam momentum seperti ini, integritas dan profesionalisme Panitia Pemilihan Rektor Unima sangat diharapkan agar proses pemilihan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, demi masa depan pendidikan yang lebih baik di Sulawesi Utara,” pungkasnya.

 

(Tim)