SOLO, KONTRASNEW.com – Isu suap yang terjadi dalam Konfercab PCNU Solo kini semakin memanas. Dengan demikian Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Sofwan Fauzi mengambil sikap tegas, kalau ada orang memiliki moral yang benar dan baik boleh memimpin NU. “ Tetapi jika tidak bermoral, silahkan mundur saja, karena NU bukan organisasi politik, melainkan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan” ujar Sofwan
Ungkapan Sofwan itu diutarakan kepada sejumlah wartawan, pada Kamis (13/6/2024) di Ponpes Daarul Karomah, Solo. Lebih jauh Sofwan mengatakan, kalau isu suap itu memang betul, maka tindakan tersebut secara agama maupun secara organisasi melanggar. Lalu, mengenai tindakan melanggar itu bisa membatalkan hasil konfrcab atau tidak ? tergantung dari kebijakan PBNU nanti. “Hal itu bisa saja dibatalkan, kasus seperti ini pernah terjadi di luar Jawa, hasil konferwil dengan kondisi sudah mapan, besok akan dilaksanakan sekarang dibatalkan, karena ada pengkondisian yang kurang pas” tegasnya
Menurut Sofwan di NU itu sepenuhnya untuk mengabdi, bukan mencari posisi-posisi jabatan tertentu. Seperti pernah diberitakan sebelumnya Dugaan Suap Konfercab PCNU Surakarta atas investigasi satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo yang diketuai Muhammad Burhanundin Hilal Adnan yang menjelaskan, para Rabu (8/5/2024) pihaknya mendengar isu tentang adanya dugaan risywah suap untuk mengkondisikan Kemenangan calon Rois Syuriah KH Muhtarom dan Ketua Tanfidziyah HM. Mashuri pada Konfercab PCNU Surakarta 11 Mei 2024. “Malam itu juga kami langsung menemui ketua SC Konfercab KH. Bagyo yang langsung memerintahkan untuk menayakan kepada Rois Syuriah dan Ketua MWC NU tentang kebenaran isu tersebut untuk mengkondisikan Konfercab” ujar Gus Burhan
Lantas pada Kamis (9/5/2024) menemui Ketua Tanfidziyah MWC NU Serengan Ustad Suyoto yang membantah menerima suap dari calon incumbent, namun terbongkar Ia diduga kuat menerima suap. Selanjutnya, Tim Penjaga Marwah NU juga menemui Rois Syuriah MWC NU Pasar Kliwon, Kyai Zainal Ashom, ketika ditanyakan hal yang sama membenarkan adanya pertemuan disebuah kedai kopi yang berujung terjadinya pemberian bingkisan yang berisi sarung makanan dan amplop yang berisi uang 5 juta rupiah. “Kyai Zainal Ashom merasa takut, maka mengembalikan uang tersebut melalui MWC NU Pasar Kliwon” tambahnya
Dari sana, Gus Burhan bersama anggota tim penjaga marwah NU terus melakukan investigasi berkelanjutan, setelah banyak bukti sehubungan dengan terjadinya dugaan suat tersebut, maka pada Senin 3 Juni 2024 pihaknya mengirimkan surat pada PBNU pusat untuk meminta Investigasi atas Dugaan Suap Risywah Konfercab PCNU Surakarta. “Tujuan kami untuk upaya tabayun dan diselesaikan secara internal NU Solo, karena tidak ditanggapi, maka kami tetap meneruskan perjuangan kami ini” tegasnya.
(Hong)