SOLO, KONTRASNEW.com – Kedepannya Kerajaan Saudi akan meningkatkan pelayanan makanan sehingga kedepannya, termasuk dalam proses produksi juga harus mengikutu standar GMP (Good Manufacturing Process) dan juga mengimplementasikan HACCP (Hazard Analysis Control Point). sehingga salah satu solusi yang terbaik adalah makanan siap saji dari PT Halalah Thayyiban Indonesia yang praktis dan mudah dikonsumsi, dimana didistribusikan ketika jamaah haji belum padat atau belum menempati hotel. Ini salah satu solusi sehingga jamaah haji itu mendapatkan jaminan makanan atau stok makanan yang sudah ada di hotel, bahkan sebelum jamaah’ haji itu datang. Ini kita pikir lebih baik sehingga jamaah haji menjadi tenang.
Sehingga makanan yang dihasilkan oleh catering atau pabrikasi ini menjadi satu lebih higienis, kedua lebih sehat, kemudian ketiga lebih awet dengan menggunakan teknologi tinggi dan juga menggunakan standar proses sesuai dengan SFDA atau proses fabrikasi. “Ini yang ke depan harus menjadi konsen dari semua pelaku di bisnis makanan perhajian” ujar Puspo Wardoyo, Owner Ayam Bakar Wong Solo yang juga memproduksi MakanKu. Pemerintah Saudi ke depan berkomitmen untuk melayani tamu -tamunya Allah secara lebih baik dalam hal sistem managementnya, sistem informasinya termasuk dalam hal makanan.
Saudi dalam hal makanan mempunyai standar tinggi dimana ada SFDA (Saudi Food and Drug Authority) hal tersebut memang sangat ketat tidak hanya dalam makanan yang dijual di modern trade, tapi juga merambah ke pelayanan haji. Sehingga memang Saudi ini sudah memposisikan diri sebagai khodamul alharomain sebagai pelayan dua tanah suci. Otomatis salah satu tanggung jawabannya adalah melayani tamu -tamu Allah dengan sebaik-baiknya, itu tekad Saudi.
Salah satu kendala utama di dalam fresh catering ini, masalah transportasi. Ketika semakin banyak jamaah’ haji dengan infrastruktur jalan terutama yang tidak bertambah secara signifikan, maka transportasi menjadi kendala utama di dalam proses pendistribusian makanan. Ini yang mengakibatkan juga fresh catering ini bukan menjadi solusi, bahkan menjadi kendala. Sehingga ketika sudah dimasak tapi tidak bisa didistribusikan, ini salah satu kendala sampai saat ini, sampai haji tahun ini.
(Hong)