SRAGEN,KONTRASNEW.com – SDN Sambiduwur 1, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, sedang melakukan langkah besar dalam meningkatkan fasilitas spiritual di lingkungan sekolah dengan membangun sebuah mushola. Pembangunan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi siswa, guru, dan warga sekolah untuk melaksanakan ibadah serta mengadakan kegiatan keagamaan lainnya. Selain menjadi tempat shalat, mushola ini diharapkan menjadi pusat pembinaan karakter dan nilai-nilai keagamaan bagi seluruh warga sekolah.
Dana pembangunan mushola ini berasal dari berbagai sumber, termasuk infaq para guru, sumbangan komite sekolah, serta partisipasi masyarakat melalui donasi. Namun, salah satu kontribusi terbesar datang dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sragen yang menyumbangkan daana sebesar Rp 7,5 juta. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan mushola dan memenuhi kebutuhan fasilitas ibadah yang lebih representatif bagi seluruh warga sekolah.
Pada foto yang ditampilkan, Kepala Sekolah SDN Sambiduwur 1, Sunarto, menerima bantuan secara simbolis dari perwakilan Baznas. Momen tersebut menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pembangunan mushola sekolah ini. Bantuan Baznas tersebut merupakan bentuk dukungan nyata dari lembaga zakat untuk pengembangan fasilitas pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan moral dan spiritual siswa.
Dalam sambutannya, Sunarto menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kepedulian dan bantuan dari berbagai pihak. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala bentuk bantuan, baik dari para guru, komite, maupun Baznas. Pembangunan mushola ini akan memberikan manfaat besar, tidak hanya untuk kegiatan ibadah harian, tetapi juga untuk membangun karakter spiritual siswa kami,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa mushola ini akan menjadi tempat yang strategis untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada siswa sejak dini, sehingga dapat berkontribusi pada pembentukan generasi yang berakhlak mulia dan berprestasi.
Selain sebagai tempat ibadah, mushola yang sedang dibangun ini juga akan dimanfaatkan sebagai ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler berbasis keagamaan, seperti pengajian, ceramah agama, serta pembinaan mental dan spiritual siswa. Mushola ini diharapkan menjadi pusat kegiatan yang tidak hanya membangun hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga menguatkan hubungan sosial di antara siswa dan guru melalui kegiatan keagamaan bersama.
Partisipasi aktif dari guru dan komite sekolah dalam menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk pembangunan mushola ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi. Mereka berharap, dengan adanya mushola, proses pendidikan di SDN Sambiduwur 1 dapat lebih seimbang antara pendidikan akademik dan pendidikan spiritual, sehingga menghasilkan generasi yang unggul dalam pengetahuan dan bermoral dalam perilaku.
Dukungan dari Baznas juga merupakan bukti nyata bahwa lembaga ini memiliki peran strategis dalam membantu pengembangan fasilitas keagamaan di tingkat pendidikan dasar. Dengan adanya mushola ini, diharapkan dapat mendorong terciptanya suasana religius yang kondusif di lingkungan sekolah, serta mendukung program-program keagamaan yang dapat meningkatkan spiritualitas siswa.
Kepala Sekolah Sunarto juga mengajak seluruh pihak yang terlibat, baik dari kalangan sekolah maupun masyarakat, untuk terus bersinergi dalam menyelesaikan pembangunan mushola ini. “Kami masih membutuhkan banyak dukungan, baik dalam bentuk material maupun moral, agar mushola ini dapat segera rampung dan digunakan secara maksimal,” tambahnya.
Dengan rencana penyelesaian pembangunan mushola yang diharapkan tuntas dalam beberapa bulan ke depan, SDN Sambiduwur 1 optimis bahwa fasilitas ini akan menjadi pusat pembinaan mental dan spiritual yang mampu memberikan dampak positif bagi seluruh siswa. Dukungan yang diberikan oleh Baznas dan berbagai pihak merupakan cerminan dari semangat kebersamaan dalam membangun sarana ibadah dan pendidikan karakter di sekolah dasar ini.
Pembangunan mushola ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai bukti bahwa pendidikan spiritual harus berjalan seiring dengan pendidikan formal, demi menciptakan generasi masa depan yang cerdas, berakhlak mulia, dan beriman.
(rikho)