banner 728x250

Gerakan Pembaharuan Sragen, Desak Proyek TPU Larasati Sukowati Dibatalkan

Lokasi proyek pembangunan TPU Larasati Sukowati yang mangkrak, maka lebih baik dibatalkan.

SRAGEN, KONTRASNEW.com  – Gerakan Pembaharuan Sragen(GPS) melakukan Sidak (inspeksi mendadak) di proyek tempat pemakaman umum (TPU)Laras Sukowati yang berlokasi di Dukuh Perno RT 20, Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono,Sragen. Hasilnya ! dinilai tidak layak, sehingga mendesak agar proyek itu tidak diteruskan alias dibatalkan. Mendengar masalah tersebut, maka  selang 2 hari kemudian, puluhan tenaga dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Ruang Sragen diterjunkan dilokasi TPU Larasati Sukowati.

Disana mendapatkan temuan pondasi yang diduga menggunakan bekas cor jalan ring road Sragen, tidak hanya itu saja, TPU yang tadinya ditumbuhi rumput liar, setetinggi lutut ikut di babat dan disemprot obat rumput, sehingga keliahatan rapi dan bersih. Ungkapan ini diutarakan Rahman, warga Dukuh Perno kepada sejumlah wartawan, pada Minggu (28/7/2024), setelah Ia melihat ada beberapa orang yang mendatangi TPU Larasati Sukowati, dua hari kemudian ada puluhan orang rombongan dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Ruang Sragen membersihkan rumput dengan mesin pemotong.

Diketahui, sebelumnya kondisi TPU tampak rimbun dan tidak terawat, setelah proyek selesai, dibiarkan begitu saja. Ketika para awak media menanyakan, tentang TPU ini masih digunakan warga setempat ? Rahman mengatakan, sudah lama warga tidak menggunakan makam itu, karena selain di dukuh Perno itu, ada dua makam masih luas dan tanahnya empuk. “Lain dengan di makam ini, tanahnya keras, sehingga  bila ada warga yang meninggal dunia dan mau dikubur disitu, banyak warga setempat yang menolak, karena lahannya berbatu, se hingga setidaknya harus menggali kubur dengan memakan waktu 3 sampai 4 hari” paparnya

Bahkan, pembangunan TPU Larasati Sukowati menelan biaya Rp 2,2 milyar itu tanpa sosialisasi, warga tidak diajak musyawarah dan warga Dukuh Perno merasa bingung , pasalnya di Dukuh Perno masih ada dua tempat makan umum masih luas. Setelah beberapa tokoh GPS diantaranya  Hery Kristoyo, Budi Prasetyo, Supardi , Sri Bekti, Mukafi Fadli dan Sunarto melakukan  Sidak di TPU secara lansung,  maka mendesak supaya pembangunan TPU Larasati Sukowati Dibatalkan saja.

 

(Hong)