JAKARTA, KONTRASNEW.Com – Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengapresiasi media dan wartawan yang mengikuti lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024. Ini bentuk penghargaan PWI terhadap karya jurnalistik berkualitas.
“Masih ada waktu tujuh hari lagi untuk mendaftarkan karya jurnalistik terbaik ke laman resmi http://s.id/ADINEGORO 2024. Lomba ini terbuka untuk seluruh wartawan Indonesia,”ujar Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Rabu (26/11/2024).
Anugerah Jurnalistik Adinegoro adalah ajang kompetisi karya jurnalistik paling bergengsi di Indonesia, mulai diselenggarakan sejak 1974. Ini berarti, tahun 2024 usia penyelenggaraan AJA memasuki usia emas, setengah abad.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pers nasional, Ketum PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun tetap “ngotot” mengadakan AJA 2024 dengan cara istimewa.
AJA 2024 istimewa karena menawarkan hadiah yang sangat besar. Terbesar sepanjang sejarah AJA. “Dengan hadiah yang sangat besar, kami berharap karya jurnalistik yang ikut lomba betul-betul memiliki kualitas terbaik,”ujar Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun.
Tahun 2024, AJA memperlombakan lima kategori, yaitu karya jurnalistik media cetak, online, televisi, radio dan foto.
Pemenang setiap kategori akan mendapatkan hadiah Rp 100 juta.
Di tengah gempuran informasi di media sosial, karya jurnalistik berkualitas mulai tersisihkan. Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengakui fenomena di era digital itu. Pembaca surat kabar sangat jauh berkurang. Anak-anak muda apalagi Gen Z tak lagi nonton televisi dan mendengar radio. Ini menyebabkan “dapur” bisnis media jadi sangat terganggu.
Oleh karena itu, AJA 2024 lebih menonjolkan kepada karya jurnalistik investigasi dan kolaborasi. Sekali ini bentuk apresiasi terhadap wartawan, editor, media yang berupaya menghasilkan karya jurnalistik berkualitas. “Penghargaan terhadap karya jurnalistik berkualitas harus terus diberikan, terutama kepada media cetak,”tambah Hendry Bangun.
Ketua Panitia Pelaksana AJA 2024, Artini mengatakan semua media— baik media besar maupun media kecil— diajak mengikuti kompetisi karya jurnalistik terbesar di Indonesia itu. Media menyambut baik ajakan kolaborasi media besar dengan media kecil dalam proyek liputan bersama, menghasilkan karya jurnalistik berkualitas. AJA 2024, ujar Artini, akan memberikan nilai tambah terhadap karya jurnalistik hasil kolaborasi.
Kunjungan media, “media visit” yang dilakukan Panitia AJA 2024 ke sejumlah kantor redaksi, antara lain Kompas, Tempo, Kumparan, Project Multatuli, CNI Indonesia, Detik.com, sejatinya menunjukkan api untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas masih menyala. Lewat karya, pimpinan media itu optimistis wartawan Indonesia bisa bersatu dan menunjukkan eksistensinya. Ini kontribusi Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Keistimewaan lainnya, AJA 2024 ingin menjangkau seluruh lapisan, termasuk mahasiswa dan masyarakat yang aktif menghasilkan karya jurnalistik.
Oleh karena itu, AJA 2024 akan memberikan penghargaan khusus untuk pers kampus dan jurnalisme warga, di mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah Rp 25 juta per kategori.
“Kami mengajak pers kampus dan jurnalisme warga ikut berpartisipasi dalam kompetisi Adinegoro,” ujar Artini.
AJA 2024 -PWI Pusat bekerja sama dengan LSPR Institute akan memberikan bea siswa S2 untuk lima karya jurnalistik terbaik. Bea siswa S2 di LSPR Institute, demikian penjelasan Ketua Panitia Pelaksana AJA 2024, Artini.
(ed/ind)