BOYOLALI KONTRASNEW.Com – Kepala Desa Watugede, Sriyanto, memberikan penjelasan resmi terkait insiden yang menjadi perbincangan di masyarakat. Ia menegaskan bahwa kunjungannya ke rumah seorang janda pada malam tersebut adalah bagian dari agenda kunjungan bisnis yang berkaitan dengan upaya pengembangan ekonomi desa, bukan seperti yang dituduhkan.
“Saya datang ke sana untuk membicarakan peluang kerja sama usaha. Keluarga tersebut memiliki potensi ekonomi yang bisa kita manfaatkan untuk mendukung kesejahteraan warga. Ini murni urusan profesional,” ujar Sriyanto dalam pernyataan resminya, Rabu (11/12/2024).
Konteks Kunjungan Malam Hari
Sriyanto menjelaskan bahwa pertemuan dilakukan malam hari karena padatnya aktivitas siang yang ia jalani sebagai kepala desa. Meskipun demikian, ia menyayangkan adanya kesalahpahaman di kalangan warga terkait kehadirannya di lokasi tersebut.
“Saya memahami kekhawatiran warga. Namun, saya harap kita semua bisa melihat ini dengan kepala dingin. Tidak ada maksud negatif dalam kunjungan itu,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa isu pernikahan siri yang beredar tidak memiliki dasar yang kuat. Menurutnya, informasi tersebut berkembang dari asumsi tanpa fakta yang jelas. “Saya menghormati keluarga tersebut, tapi pernyataan mengenai pernikahan siri itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Camat Kemusu Serukan Bijak Menyikapi Informasi
Camat Kemusu, Rudhiyanto, turut memberikan komentar terkait situasi ini. Ia meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. “Setiap persoalan perlu dilihat secara objektif dan diselesaikan melalui dialog yang baik. Jangan langsung menilai atau menyimpulkan tanpa bukti yang jelas,” ujarnya.
Rudhiyanto juga mendukung langkah Sriyanto yang mengedepankan dialog dengan warga dan tokoh masyarakat untuk meluruskan persoalan ini. Ia berharap hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar menjaga komunikasi yang lebih baik ke depannya.
Langkah untuk Memulihkan Kepercayaan Warga
Sebagai tindak lanjut, Sriyanto berencana menggelar pertemuan terbuka dengan tokoh masyarakat dan pihak keluarga terkait. Dialog ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya sekaligus memulihkan kepercayaan warga terhadap pemerintah desa.
“Saya siap bertanggung jawab atas kesalahpahaman ini. Mari kita selesaikan masalah ini secara baik-baik demi kebaikan bersama,” kata Sriyanto.
Ia juga mengingatkan warga untuk tetap menjaga kondusivitas Desa Watugede dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana.
Fokus pada Pembangunan Desa
Meski di tengah polemik, Sriyanto menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan program-program pembangunan desa, termasuk pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. “Tugas saya adalah membawa Desa Watugede lebih maju. Saya harap kita semua bisa bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut,” tutupnya.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan isu yang beredar dapat mereda dan masyarakat kembali fokus pada program pembangunan yang telah dirancang demi kemajuan desa.
(rikho)