banner 728x250

Warga Binaan Lapas Kelas IIB Kayuagung Kabur Panjat Pagar Pakai Tali, Diduga Kelalaian Sipir Ngantuk.

Suasana Kantor Lapas Kelas IIB Kayuagung

OKI, KONTRASNEW.Com  – Sebanyak lima (5) orang warga binaan tahanan di Lapas Kelas IIB Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera- Selatan (Sumsel) berencana melarikan diri alias kabur, tiga orang tahanan berhasil diamankan, sementara dua diantaranya masih dalam tahap pengejaran.

Informasi kaburnya tahanan tersebut dibenarkan oleh Kepala Lapas Kelas IIB Kayu Agung, Jefri Ginting melalui Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Ki Agus.

“Menang benar ada tahanan Lapas Kelas IIB Kayuagung yang melarikan diri pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2024 dini hari sekira pukul 03.30 WIB,” Ujarnya saat dikonfirmasi media online Kontrasnew.com Senin (23/12/2024) di halaman  tengah Kantor Lapas Kelas IIB Kayuagung.

Masih dikatakannya,” Dari kelima orang tahanan yang sempat akan melarikan diri,  tiga diantaranya gagal karena ada yang mengalami luka karena terjatuh kakinya patah dan satu nya sempat berhasil melarikan diri di bawah jembatan tol dan akhirnya tertangkap, namun dua orang berhasil kabur dan melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Kayuagung,” Katanya.

“Saat ini sudah tahap investigasi dari tim internal dan kantor wilayah, insident adanya warga binaan tahanan kabur kita telah temukan dengan bukti adanya pintu terali yang dirusak, dugaan tahanan kabur dengan cara memanjat dinding pagar belakang diperkuat ditemukannya tali panjang,” Jelasnya.

Warga binaan yang melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Kayuagung semua Kasus 363 KUHP, salah satu pelaku bahkan ada masa hukumannya 3 (Tiga) bulan lagi bebas.

“Kini kasus warga binaan yang melarikan diri dari Lapas sudah kita sudah kita koordinasikan ke pihak TNI-Polri dengan harapan mendapatkan informasi dan bantuan secara langsung, saat ini pelaku yang kabur sudah ditetapkan sebagai DPO, kemudian juga sudah ada titik yang kita amankan seperti pelabuhan dan jalur perbatasan,”Ungkapnya.

Kemudian, Masih Ujar Agus,” Dengan adanya kejadian tersebut Lapas Kelas IIB Kayuagung kini melipat gandakan pengamanan.

“Dibagian titik yang dilalui tahanan kabur itu sudah kita lipat gandakan keamanan seperti kawat berduri dan pintu sel yang tadinya rusak pelaku kini kita per tebal lagi,” Bebernya.

Ketiga tahanan yang berhasil kabur Herly Darwanto bin Hamka, Taufik Hidayat bin Sutomo dan Edi Irawan bin Abdul Hamid Namun, Edi Irawan bin Abdul Hamid berhasil ditangkap oleh petugas setelah dilakukan pengejaran.

Dilansir dari m.Kumparan.com, Menurut Kasubag Humas Kanwil Kemenkumham Sumsel, Hamsir, ada indikasi kelalaian petugas, seperti mengantuk, yang menjadi celah bagi warga binaan untuk melarikan diri.

“Jam 03.30 hingga menjelang subuh adalah jam rawan. Kemungkinan petugas kita lalai. Baru setelah warga binaan lain berteriak, petugas menyadari kejadian ini,” ujar Hamsir di kantornya.

Kelima tahanan yang kabur adalah TH, HD, EI , JI, dan MH salah satu warga binaan merusak pintu straf sel menggunakan alat yang belum teridentifikasi.

“Setelah berhasil, ia mengajak empat rekannya keluar. Mereka memanjat atap blok C dengan saling membantu dan menggunakan tali yang telah disiapkan,  “Kata dia.

Namun, insident terjadi saat pelarian JI terjatuh dan terluka. Sedangkan MH kelelahan sehingga tidak mampu melanjutkan pelarian. Ketiganya yang lain berhasil keluar dari area lapas, melintasi pos 2, dan menuju sisi kanan lapas.

“Sekitar pukul 04.15 WIB, seorang warga binaan lain melihat pergerakan mencurigakan di luar area lapas dan segera berteriak. Petugas lapas langsung bergerak, menemukan J dan H di lokasi, ” kata dia.

Satu dari tiga tahanan yang melarikan diri telah berhasil ditangkap. Dua lainnya masih dalam pengejaran oleh tim gabungan Polres OKI dan petugas lapas. Petugas jaga yang bertugas saat kejadian sedang diperiksa oleh Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumsel. “Jika terbukti lalai sesuai SOP, sanksi disiplin akan diberikan,” Tegas Hamsir.

Hamsir menambahkan, kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan pengawasan, terutama pada jam-jam rawan. “Kami akan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” Tutupnya.

 

(Mael/Tim)